Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melakukan kunjungan kerja ke Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (LRT Sumsel) dalam rangka asistensi pembentukan Tim Tanggap Insiden Keamanan Siber (CSIRT) di LRT Sumsel pada hari hari Selasa (20/8).  Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Ampera dan dihadiri oleh Direktur Keamanan Siber dan Sandi TIK, Media, dan Transportasi, Taufik Arianto, S.ST., M.Kom beserta stafnya.

Kedatangan rombongan BSSN disambut oleh Kepala Seksi Perawatan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel, Eben Torsa Tongam. Dalam sambutannya, Taufik Arianto menekankan pentingnya pembentukan CSIRT di LRT Sumsel sebagai langkah antisipasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman siber yang semakin marak terjadi.

“Pembentukan CSIRT di LRT Sumsel merupakan langkah strategis yang perlu diambil untuk memastikan sistem operasional dan keamanan LRT tetap terjaga dari berbagai ancaman siber. Dengan adanya CSIRT, LRT Sumsel akan lebih siap dalam mengidentifikasi, merespon, dan memitigasi serangan siber yang mungkin terjadi,” ujar Taufik Arianto.

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya BSSN untuk memperkuat keamanan siber di sektor transportasi, khususnya pada fasilitas publik seperti LRT, yang memiliki peran vital dalam mobilitas masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan teknis para pengelola LRT dalam menjaga keamanan sistem informasi mereka.

Selama kegiatan, tim BSSN dan BPKARSS juga melakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung teknologi informasi yang digunakan di LRT Sumatera Selatan. Mereka mengunjungi Operation Control Center (OCC), Depo LRT dan stasiun LRT untuk memahami lebih dalam tentang infrastruktur teknologi yang ada serta potensi tantangan keamanan siber yang dihadapi.