• Jl.Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia

MENTERI PERHUBUNGAN MENINJAU KRL SOLO-JOGJA, GENOSE DI STASIUN YOGYAKARTA DAN SIMPANG 8 JOGLO DI SOLO

Yogyakarta, Minggu 28 Februari 2021 Menteri Perhubungan bersama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian beserta jajarannya dan PT KAI beserta jajarannya meninjau KRL Solo-Jogja. Menteri Perhubungan berangkat dari Stasiun Solo Balapan pukul 16.16 dan tiba di Stasiun Yogyakarta pukul 17.24. “KRL ini adalah salah satu masa depan angkutan masal. Harapannya nanti pelayanannya lebih baik. Walaupun ada penambahan jumlah stasiun dari 7 menjadi 11 kecepatannya meningkat dari 72 menit menjadi 68 menit. Keretanya relative tidak ada goncangan dan saya senang sekali bahwa jumlah penumpang juga naik. Oleh karenanya saya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh PT KAI dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian menyelesaikan hingga akhir dan meningkatkan kualitas pelayanan. Harapannya kedepan KRL ini bisa diteruskan hingga Kutoarjo untuk arah Barat, dan  ke Madiun untuk arah Timur. Jadi bisa dibayangkan bahwa orang yang tinggal di Madiun bisa bolak-balik kerja di Yogyakarta atau sebaliknya” Kata Menteri Perhubungan Budi Karya

Setelah sampai di Stasiun Yogyakarta Menteri Perhubungan meninjau jalannya proses pelayanan GeNose di Stasiun Yogyakarta. Alat deteksi GeNose yang dikembangkan UGM kini sudah beroperasional di beberapa tempat sebagai alat screening awal COVID-19 salah satunya di Stasiun Yogyakarta. “Saya juga melihat penanganan Genose. Saya melihat juga sudah lebih baik, spacenya sudah luas masukan-masukan dari semua ini ditampung dan ini dilakukan untuk kebaikan”.

Sebelum meninjau KRL Solo Jogja, Menteri Perhubungan bersama Walikota Solo Gibran Rakabuming meninjau Simpang 8 Joglo atau Palang Joglo yang sekarang ini menimbulkan kemacetan di Kota Solo. “Secara khusus tadi saya bersama Walikota Solo meninjau Simpang Joglo yang sekarang ini menimbulkan kemacetan. Kami harapkan dalam dua tahun, simpang joglo ini bisa kita improve dengan elevated rail dengan ketinggian di bawah gandar sekitar 6 meter. Dan itu akan kita langsungkan pekerjaan selama 2 tahun”. Kata Menteri Perhubungan Budi Karya. (BTPJATENG)

Share to:

Berita Terkait: